KABAR BANGGAI – Suasana pesta pernikahan di Desa Longkoga Timur, Kecamatan Bualemo, Kabupaten Banggai, berubah menjadi tragedi berdarah pada Rabu (30/4/2025) dini hari sekitar pukul 00.30 WITA. Seorang remaja berinisial HP (19) tewas setelah ditikam oleh pria berinisial AY (41), yang juga merupakan warga setempat.
Penangkapan terhadap pelaku dilakukan dengan cepat oleh tim gabungan dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Banggai bersama jajaran Polsek Bualemo. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Seksi Humas Polres Banggai, AKP Al Amin S. Muda, dalam keterangannya kepada media.
“Setelah menerima laporan kejadian, Tim Resmob Satreskrim Polres Banggai langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Identitas pelaku berhasil dikantongi dan penangkapan dilakukan tanpa perlawanan,” jelas AKP Al Amin.

Dari hasil penyelidikan dan keterangan awal yang diperoleh pihak kepolisian, diketahui bahwa sebelum peristiwa penikaman terjadi, pelaku AY, korban HP, serta beberapa saksi lainnya sedang mengonsumsi minuman keras (miras) bersama dalam rangka pesta pernikahan.
Perselisihan bermula ketika korban terlibat cekcok dengan seorang saksi berinisial RL yang berujung pada perkelahian. Pelaku yang mengaku awalnya berniat melerai, justru secara impulsif mengambil pisau miliknya dan langsung menikam punggung korban sebanyak dua kali.
“Bhabinkamtibmas Aiptu Tamsil Yuda yang tiba di lokasi dengan sigap langsung mengevakuasi korban ke Puskesmas terdekat. Namun sayangnya, korban dinyatakan meninggal dunia saat menjalani pemeriksaan medis,” ungkap AKP Al Amin.
Dalam proses interogasi, pelaku mengakui seluruh perbuatannya. Ia juga menyampaikan bahwa tindakannya dilakukan dalam kondisi mabuk akibat konsumsi alkohol berlebihan.
“Pelaku sudah diamankan bersama barang bukti berupa sebilah pisau dengan panjang sekitar 20 cm. Saat ini, ia ditahan di Mapolres Banggai guna menjalani pemeriksaan lanjutan dan proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku,” tegasnya.
Pihak kepolisian kini mendalami kasus tersebut dan akan melakukan pendalaman terhadap para saksi. Kasus ini menjadi peringatan keras akan bahaya konsumsi minuman keras, apalagi dalam situasi yang melibatkan banyak orang dan emosi yang tidak terkendali.***