KABAR BANGGAI – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Luwuk kembali melaksanakan panen sayur sawi hidroponik sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian Warga Binaan.
Kegiatan panen yang berlangsung pada Sabtu, 13 Desember 2025 ini merupakan panen kesekian kalinya yang berhasil dilakukan secara berkelanjutan di lahan hidroponik dalam tembok Lapas.
Panen sawi hidroponik dilakukan di lahan seluas kurang lebih 60 meter persegi dengan hasil panen mencapai 20 kilogram.
Kegiatan ini melibatkan langsung Kepala Lapas Kelas IIB Luwuk bersama jajaran serta empat orang Warga Binaan yang selama ini aktif mengelola lahan hidroponik tersebut.
Hasil panen selanjutnya dijual ke dapur sehat Lapas melalui vendor penyedia bahan makanan untuk diolah dan dikonsumsi oleh Warga Binaan.
Salah satu warga binaan berinisial B yang turut terlibat dalam kegiatan ini mengaku bersyukur mendapat kesempatan mengikuti program pertanian hidroponik di dalam Lapas.
“Dengan adanya kegiatan ini, kami tidak hanya mengisi waktu dengan hal positif, tetapi juga mendapat ilmu dan keterampilan yang bisa bermanfaat setelah bebas nanti. Kami merasa lebih percaya diri karena bisa menghasilkan sesuatu yang nyata,” ujarnya.
Kepala Lapas Kelas IIB Luwuk, Muhammad Bahrun, menyampaikan bahwa panen sawi hidroponik ini merupakan bukti komitmen Lapas dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus pembinaan Warga Binaan.
“Panen yang berulang ini menunjukkan bahwa program pembinaan kemandirian di Lapas Luwuk berjalan secara konsisten dan berkelanjutan. Selain mendukung ketahanan pangan, kegiatan ini juga membentuk etos kerja, tanggung jawab, serta keterampilan Warga Binaan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kalapas menegaskan bahwa program ini sejalan dengan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya pada aspek ketahanan pangan, serta mendukung Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, memberikan apresiasi atas keberhasilan Lapas Luwuk dalam mengembangkan pertanian hidroponik secara berkelanjutan.
“Kami mengapresiasi inovasi dan konsistensi Lapas Luwuk dalam melaksanakan program ketahanan pangan. Ini merupakan contoh nyata pembinaan yang produktif dan bermanfaat, baik bagi Warga Binaan maupun bagi Institusi Pemasyarakatan secara keseluruhan,” ungkapnya.
Dengan panen sawi hidroponik yang kembali berhasil dilaksanakan ini, Lapas Kelas IIB Luwuk diharapkan terus menjadi garda terdepan dalam mendukung program pemerintah di bidang ketahanan pangan sekaligus menciptakan pembinaan yang humanis, produktif, dan berkelanjutan bagi Warga Binaan. Red-Humas/Lapas Luwuk.**
