KABAR BANGGAI – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Luwuk menggelar kegiatan buka puasa bersama warga binaan pemasyarakatan (WBP) beserta keluarga mereka di Aula Syukuran Aminuddin Amir.
Acara yang berlangsung dari pukul 16.00 hingga 18.45 WITA ini turut dihadiri oleh Kepala Lapas (Kalapas) Luwuk Efendi Wahyudi, A.Md.I.P., S.Sos., M.Si., jajaran petugas lapas, serta seluruh WBP beragama Islam bersama keluarga inti mereka.Jum,at 14 Maret 2025.

Kegiatan ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Abdul Razak, salah satu petugas Lapas Luwuk. Selanjutnya, Kalapas Luwuk menyampaikan ceramah agama (kultum) dengan tema Keutamaan dan Kemuliaan Bulan Suci Ramadhan. Dalam ceramahnya, ia menekankan pentingnya peran keluarga dalam proses pembinaan WBP.
“Keberhasilan pembinaan di Lapas ini sangat bergantung pada peran petugas, warga binaan, serta dukungan keluarga dan masyarakat,” ujar Kalapas. Ia juga berharap agar momentum Ramadan dapat menjadi ajang introspeksi dan pembinaan spiritual bagi para WBP.
Setelah kultum, acara dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh Kasubag TU Lapas Luwuk, Irfan Anwar, S.H. Tepat saat azan Maghrib berkumandang, seluruh peserta berbuka puasa bersama dalam suasana penuh kehangatan. Setelah itu, mereka melaksanakan sholat Maghrib berjamaah, diikuti oleh petugas, WBP, dan keluarga mereka.
Kegiatan buka puasa bersama ini berjalan lancar, aman, dan kondusif di bawah pengawasan panitia penyelenggara, yang terdiri dari pegawai lapas serta regu pengamanan. Acara ditutup dengan kepulangan keluarga WBP secara tertib pada pukul 18.45 WITA.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, A.Md.I.P., S.Sos., M.A., mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah positif dalam pembinaan berbasis keluarga.
“Buka puasa bersama ini merupakan upaya yang sangat baik untuk mempererat hubungan antara WBP dan keluarga, serta menciptakan suasana lebih humanis di dalam Lapas.
Kami berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan guna mendukung keberhasilan reintegrasi sosial para WBP,” ujarnya.
Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan para WBP semakin termotivasi untuk memperbaiki diri dan mempererat hubungan dengan keluarga serta petugas.
Selain itu, program pembinaan berbasis keluarga ini diharapkan dapat menjadi langkah efektif dalam membantu mereka kembali ke masyarakat dengan lebih baik.Red/Humas-LPLuwuk**

																				









