KABAR BANGGAI – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Luwuk Kanwil Ditjenpas Sulteng pagi ini, Jumat, 10 Oktober 2025, menampilkan wajah humanisnya di tengah masyarakat. Dalam sebuah kegiatan bertajuk “MBG Ala Lapas”, Lapas Luwuk menghidangkan makanan khas Luwuk secara gratis kepada para pengendara, mulai dari ojek online (Ojol) hingga warga yang melintas di depan Lapas.
Aksi ini merupakan inisiatif kepedulian sosial yang terinspirasi dari semangat Program Aksi Cepat dan bentuk nyata sinergi Lapas dengan masyarakat sekitar. Pukul 08.00 WITA, petugas Lapas Luwuk telah bersiaga di pinggir jalan, untuk memanggil para ojol maupun masyarakat yang melintas untuk mempersilahkan singgah makan dengan menu tradisional Luwuk salah satunya Tinutuan yang sudah disiapkan dengan higienis.
Kepala Lapas Kelas IIB Luwuk, Muhammad Bahrun, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meringankan beban harian masyarakat yang beraktivitas di jalanan, sekaligus mempererat hubungan Lapas dengan publik.
“Kami menyebutnya ‘MBG Ala Lapas’ sebagai bentuk kepedulian kami. Kami tidak hanya fokus pada pembinaan di dalam, tetapi juga ingin menjadi bagian dari masyarakat yang peduli di luar tembok. Dengan membagikan makanan, terutama menu lokal khas Luwuk ini, kami ingin memastikan ada asupan bergizi bagi saudara-saudara kita yang bekerja keras sejak pagi,” ujar Kalapas.
Kegiatan ini disambut antusias dan rasa syukur dari para penerima. Bapak Budi (45), seorang pengemudi ojek online, mengaku sangat terbantu dengan inisiatif ini.
“Alhamdulillah, terima kasih banyak Pak Kalapas dan petugas Lapas Luwuk. Bantuan makanan di pagi hari ini sangat berarti untuk bekal kerja. Rasanya juga enak sekali, betul-betul masakan khas kita,” tutur Budi sambil tersenyum.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kakanwil Ditjenpas) Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, memberikan dukungan penuh atas kegiatan ini. Beliau menilai aksi ini sejalan dengan visi Pemasyarakatan yang humanis dan berorientasi pada pelayanan publik.
“Saya mengapresiasi langkah yang diambil oleh Lapas Luwuk. Kegiatan ‘MBG Ala Lapas’ ini menunjukkan bahwa seluruh jajaran Pemasyarakatan di Sulawesi Tengah memiliki visi yang sama, yaitu membangun sistem yang berintegritas, humanis, dan fokus pada pelayanan masyarakat,” tegas Bagus. “Ini adalah bukti nyata bahwa Lapas bukan hanya tempat pembinaan, tetapi juga bagian dari masyarakat yang aktif berbagi dan peduli.”
Inisiatif positif ini diharapkan dapat terus dilakukan secara berkala. Lapas Luwuk berkomitmen untuk terus menjalankan program-program sosial sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat dan memperkuat citra bahwa Lembaga Pemasyarakatan adalah institusi yang humanis, berintegritas, dan peduli terhadap kesejahteraan publik. Red/Humas-LPLuwuk**