KABAR BANGGAI – Sebuah video berdurasi 8 menit 47 detik yang beredar di tengah masyarakat seolah membantah pernyataan pihak terkait dalam Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) pada Selasa, 29 April 2025.
Dalam sidang tersebut, pihak terkait membantah bahwa Irwanto Kulap masih menjabat sebagai Ketua Tim Pemenangan pasangan calon (Paslon) nomor urut 01, AT-FM, saat melakukan penurunan alat berat untuk perbaikan jalan kantong produksi di Desa Koninis, Kecamatan Simpang Raya. Mereka menyebut, Irwanto tidak lagi memiliki peran strategis dalam tim pemenangan saat itu.
Namun, pernyataan itu menjadi kontradiktif dengan isi video yang kini ramai diperbincangkan. Dalam video tersebut, tampak seorang pria yang diduga kuat adalah Irwanto Kulap, berdiri di hadapan warga Desa Koninis, dan secara tegas memperkenalkan dirinya sebagai Ketua Tim Sukses Kabupaten untuk Paslon nomor urut 01.
Tak hanya memperkenalkan diri, Irwanto juga memberikan informasi kepada warga terkait pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) berdasarkan putusan MK, yang akan digelar di dua kecamatan: Toili dan Simpang Raya. Ia bahkan secara terang-terangan mengajak masyarakat untuk kembali bersatu memenangkan Paslon AT-FM dalam PSU yang akan datang.
“Saya berharap, kita semua tetap satu barisan untuk mendukung dan memenangkan Paslon nomor 1 dalam PSU mendatang,” ujarnya dalam video tersebut yang direkam menjelang pelaksanaan PSU.
Usai menyampaikan orasi politiknya, Irwanto tampak mendengarkan sejumlah keluhan warga, mulai dari persoalan distribusi tabung gas elpiji hingga kerusakan jalan kantong produksi yang sudah lama tak tersentuh pembangunan.
Dalam responsnya, Irwanto berjanji akan menurunkan alat berat untuk membantu perbaikan jalan. Ia menyatakan bahwa bantuan tersebut merupakan inisiatif pribadi dan tidak ada kaitannya dengan tahapan Pilkada.
Namun, pernyataan bantuan “pribadi” itu tetap menimbulkan tanda tanya, mengingat momen pemberian bantuan dilakukan menjelang PSU dan disampaikan langsung oleh seorang tokoh yang mengaku masih menjabat sebagai Ketua Tim Pemenangan salah satu pasangan calon.
Video ini pun diprediksi akan menjadi bukti penting dalam proses persidangan di MK, mengingat keberadaannya bisa memperkuat dalil pemohon bahwa terdapat dugaan pelanggaran prinsip keadilan dalam pelaksanaan PSU di wilayah tersebut.
Kini publik menanti respons resmi dari Mahkamah Konstitusi serta klarifikasi lanjutan dari pihak Irwanto Kulap atas beredarnya video tersebut, yang telah membuka babak baru dalam dinamika sengketa Pilkada Banggai 2024. Apakah ini akan menjadi titik balik dalam pembuktian pelanggaran struktural dan terstruktur? Waktu yang akan menjawab. ( TIM) **
