Sifat Kebinatangan Benjamin Netanyahu

Oleh Imaam Yakhsyallah Mansur*

KABAR BANGGAI –  Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan banyak dari kalangan jin dan manusia untuk (masuk neraka) Jahannam (karena kesesatan mereka). Mereka memiliki hati yang tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan memiliki mata yang tidak dipergunakan untuk melihat (ayat-ayat Allah), serta memiliki telinga yang tidak dipergunakan untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.” (QS Al-A’raf [7]: 179)

Sayyid Quthb Rahimahullah dalam kitab tafsirnya Fi Zhilalil Qur’an menjelaskan, ayat ini adalah peringatan keras terhadap manusia yang membutakan diri dari realitas sosial, meskipun tanda-tanda kerusakan dan kehancuran di tengah-tengah masyarakat (negeri) jelas terlihat.

Beliau menyebut, orang-orang yang akan dimasukkan ke neraka Jahannam adalah mereka yang membungkam hati nuraninya sendiri demi mempertahankan kekuasaan dan kepentingan duniawi.

Baca Juga Berita Ini:  Pelanggaran TSM dalam PSU Banggai 2024: Saatnya Mahkamah Konstitusi Tegas Diskualifikasi Petahana"

Mereka yang abai terhadap kondisi sosial (bangsa) yang rusak, menjadi pelaku kejahatan kemanusiaan, atau mendukung aksi-aksi kedzaliman lainnya yang menyebabkan korban jiwa dan kerusakan yang besar.

Sementara itu ulama kontemporer Syaikh Yusuf Al-Qaradawi Rahimahullah menegaskan, kedzaliman yang dilakukan penguasa Zionis Israel terhadap Palestina adalah bukti nyata sifat kesesatan manusia yang telah dicabut rasa kemanusiaannya.

Sekjen Persatuan Ulama Muslim Internasional Syaikh Ali Al-Qaradaghi bahkan menyebut, para pemimpin yang membiarkan ribuan anak Palestina dibantai, termasuk dalam kategori manusia dalam ayat ini: memiliki indera lengkap, namun mereka berpaling. Hati mereka mati rasa, mata mereka buta dan telinga mereka tuli.

Para pelaku genosida yang dikomandoi oleh pimpinan penjajah Zionis Israel, Benjamin Netanyahu, adalah contoh manusia-manusia yang memenuhi ciri-ciri ayat ayat di atas, yakni hati yang mati, mata yang buta, dan telinga yang tuli dari kebenaran.

Baca Juga Berita Ini:  Wacana Anies Jadi Perdana Menteri: Opsi Konstitusional Menyelamatkan Republik

Sejarawan berkebangsaan Yahudi, Ilan Pappé, dalam bukunya ”The Ethnic Cleansing of Palestine” menjelaskan, kebijakan Israel sejak awal berdirinya hingga kini memiliki pola kolonial dan sistem apartheid yang terstruktur. Netanyahu hanya melanjutkan warisan kebijakan tersebut dengan intensitas yang lebih tinggi.

Penguasa Zalim dan Kehilangan Nurani

Perilaku Netanyahu merupakan potret dari seorang penguasa dzalim yang kehilangan nurani. Kini masyarakat dunia melihatnya sebagai pemimpin yang tangan, baju dan semua tubuhnya berlumuran darah dari orang-orang yang ia bunuh. Ia membantai warga Gaza tanpa rasa bersalah, bahkan menyalahkan korban yang dibantainya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *