KABAR BANGGAI – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Luwuk menggelar pelatihan pendidikan moralitas yang mengusung tema “Who Am I” atau “Siapa Saya” bagi 120 Warga Binaan.
Kegiatan berlangsung di Aula Syukuran Aminudin Amir Lapas Luwuk mulai pukul 09.00 WITA dan berlangsung secara tatap muka bekerja sama dengan Yayasan Pelatihan Moralitas Budi Pekerti Bangsa Indonesia (YPMBPBI). Sabtu, 06 Desember 2025
Kalapas Luwuk, Muhammad Bahrun, Amd.IP., SH., MH, membuka acara tersebut dengan menyampaikan bahwa pelatihan moralitas merupakan pondasi penting dalam pembinaan Warga Binaan.
Menurutnya, program pembinaan tidak hanya menitikberatkan pada aspek fisik dan keterampilan, melainkan juga pemulihan batin. “Ini adalah momen refleksi untuk memperbaiki kualitas diri dan mempersiapkan mental yang sehat sebelum kembali ke masyarakat,” ujarnya.

Pelatihan kali ini menghadirkan narasumber inspiratif, Erina Wongso, S.E., Dewan Pembina YPMBPBI sekaligus Ketua Yayasan. Ia menyampaikan materi yang menggugah peserta untuk menggali jati diri, memahami nilai-nilai budi pekerti, serta membangun karakter bermoral. Pendekatan personal yang dilakukan oleh tim yayasan mendapat sambutan antusias dari Warga Binaan.
Kegiatan ini menekankan pendidikan karakter dengan nilai-nilai moral seperti kejujuran, tanggung jawab, kerja sama, empati, serta kesadaran etika. Erina Wongso menegaskan bahwa tujuan utama dari pelatihan ini adalah membentuk pribadi Warga Binaan yang bermoral dan mampu meminimalisir risiko pengulangan tindak pidana yang sering berakar dari kemerosotan moral.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, S.H., M.H. memberikan apresiasi tinggi atas pelaksanaan pelatihan moralitas di Lapas Luwuk.
Ia menilai kegiatan tersebut sangat strategis dalam proses pembinaan, tidak hanya memperkuat aspek pembinaan dan keterampilan tapi juga menanamkan nilai-nilai kemanusiaan serta etika kepada Warga Binaan.
Kakanwil menambahkan, “Pembinaan yang efektif harus mencakup pemulihan mental dan moral agar Warga Binaan memiliki bekal yang kuat ketika kembali ke masyarakat.
Pelatihan seperti ini menjadi prioritas kami untuk mengurangi tingkat residivisme sekaligus membangun karakter yang tangguh dan bermartabat,” pungkasnya. Red/Humas-LPLuwuk**
Setahun Bekerja,Bergerak – Berdampak







