Hijau di Balik Tembok: Lapas Luwuk Panen Sawi Segar

KABAR BANGGAI –  Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Luwuk kembali menunjukkan komitmennya dalam membina kemandirian Warga Binaan melalui program budidaya pertanian. Rabu pagi, Lapas yang dipimpin oleh Muhammad Bahrun itu melaksanakan kegiatan panen sayur sawi di kebun dalam lapas dengan hasil mencapai 20 kilogram.Rabu, 01 Oktober 2025.

Panen dilakukan oleh Kasubsi Giatja Bersama, Alvent Panglamba dan 03 (tiga) orang Warga Binaan. Hasil panen kemudian disalurkan ke dapur lapas melalui vendor bahan makanan (bama) untuk dijadikan menu konsumsi sehari-hari Warga Binaan.

“Ini bukan sekadar panen sayur, tapi bagian dari proses pembinaan kemandirian. Warga Binaan kami diajarkan keterampilan yang kelak bisa mereka manfaatkan setelah kembali ke masyarakat,” ujar Kalapas Luwuk, Muhammad Bahrun.

Baca Juga Berita Ini:  Lapas Luwuk Beri Apresiasi Pemenang Lomba Kemerdekaan, Ciptakan Suasana Positif

Ia menambahkan, kegiatan pertanian ini juga menjadi langkah nyata lapas dalam mendukung program akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan serta selaras dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden.

“Rasanya bangga bisa panen sawi ini. Kami bisa ikut menyumbang sayur segar untuk dapur lapas, yang artinya Warga Binaan lain juga ikut merasakan hasil kerja kami. Ini membuktikan bahwa di balik tembok, kami tetap bisa produktif dan memberikan kontribusi,” tutur salah satu Warga Binaan dengan inisial MD.

Sementara itu, Kakanwil Ditjenpas Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan memberikan apresiasi terhadap hasil yang dicapai. “Kami melihat program seperti ini sangat penting, karena tidak hanya memenuhi kebutuhan internal Lapas, tetapi juga memberi nilai tambah berupa keterampilan bagi Warga Binaan. Ke depan, diharapkan pembinaan berbasis kerja nyata seperti ini terus diperluas,” ungkapnya.

Baca Juga Berita Ini:  Peringati Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61, Lapas Luwuk Gelar Aksi Donor Darah Peduli Sesama

Kegiatan yang berlangsung dengan tertib, aman, dan lancar ini sekaligus menjadi bukti bahwa Warga Binaan Lapas Luwuk mampu berkontribusi secara produktif dalam lingkungan pembinaan. Program pertanian pun diharapkan menjadi pintu masuk bagi lahirnya lebih banyak keterampilan baru yang bermanfaat setelah masa pidana usai. Red-Humas/Lapas Luwuk.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *