KABAR BANGGAI – Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan terus menunjukkan manfaat nyata di tengah masyarakat.
Salah satu peserta yang telah merasakan langsung manfaat JKN adalah Sri Maya Anggraeni (38), seorang guru madrasah yang saat ini terdaftar sebagai peserta segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) dari segmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).Selasa 23 September 2025.
Maya, begitu ia biasa disapa, mengaku telah menggunakan layanan JKN selama 16 tahun, bahkan sejak masih bernama Asuransi Kesehatan (Askes).
Ia menyebut, selama itu pula, Program JKN menjadi pilihan utama keluarganya dalam mendapatkan perlindungan kesehatan.
“Saya sudah menggunakan JKN sejak masih Askes dulu, sekitar 16 tahun lalu. Sampai sekarang, Program JKN ini tetap jadi andalan kami untuk urusan kesehatan,” ujarnya saat ditemui di Kantor BPJS kesehatan Cabang Luwuk.
Menurut Maya, iuran yang terjangkau menjadi salah satu keunggulan utama JKN, tapi bukan berarti pelayanannya murahan.
Dengan membayar iuran secara rutin, ia dan keluarganya bisa mendapatkan pelayanan kesehatan untuk berbagai jenis penyakit. Penjaminan ini sangat berbeda dengan asuransi swasta lainnya karena ini adalah asuransi sosial.
“Dengan iuran yang terjangkau, sudah bisa menjamin banyak penyakit dari yang ringan hingga penyakit berat atau katastropik. Jadi kenapa tidak dimanfaatkan?,” jelas Maya.
Maya mengungkapkan bahwa peran Program JKN sangat besar dalam kehidupan keluarganya, terutama saat proses kelahiran ketiga anaknya. Ia merasa sangat terbantu karena seluruh biaya persalinan ditanggung dalam Program JKN.
“Ketiga anak saya lahir dengan menggunakan JKN. Anak pertama lahir normal, sedangkan anak kedua dan ketiga lahir secara caesar.
Semua prosesnya ditanggung penuh oleh pJKN. Saya tidak perlu keluar biaya jutaan rupiah,” ceritanya.
Ia menjelaskan, sebelum adanya Program JKN, banyak orang harus menyiapkan anggaran besar untuk biaya persalinan. Kini, hal itu bukan lagi menjadi kekhawatiran yang menghantui banyak orang untuk ragu datang berobat ke fasilitas kesehatan.
“Sebelumnya kita harus siapkan dana besar untuk lahiran, apalagi kalau harus operasi. Tapi sekarang, biaya itu bisa dialihkan untuk kebutuhan lain setelah melahirkan karena sudah difasilitasi oleh JKN. Jadi biaya tersebut bisa kita gunakan untuk keperluan yang lain,” tambahnya.
Tak hanya dalam hal persalinan, Maya juga mengapresiasi cakupan layanan JKN yang meliputi penyakit berat dan tindakan operasi yang tentu saja sangat membantu masyarakat dari sisi finansial.
“Karena banyak penyakit berat yang bisa ditanggung termasuk untuk berbagai tindakan operasi, Program JKN tidak hanya membantu melalui pelayanan kesehatan tapi juga banyak membantu dalam meringankan beban finansial yang harus ditanggung untuk biaya pengobatan yang makin hari makin mahal,” ujar Maya.
Selama menjadi peserta, Maya mengaku tidak pernah mengalami kendala saat berobat di fasilitas kesehatan. Ia menyebut bahwa pelayanan yang diterima sangat baik tanpa dibedakan dengan jenis pasien atau peserta lain.
“Saya tidak pernah merasa didiskriminasi. Pelayanan yang Saya dapatkan sama baiknya dengan pasien lain. Tidak pernah ada hambatan selama berobat baik itu di fasilitas kesehatan pertama maupun di rumah sakit.
Kalau pelayanannya tidak bagus, mana mungkin saya bertahan jadi peserta selama 16 tahun,” sambungnya.
Maya juga menambahkan bahwa masyarakat tidak ragu untuk menjadi peserta JKN. Menurutnya, menjadi peserta JKN merupakan langkah bijak dalam merawat kesehatan pribadi dan keluarga.
“Saat ini tidak perlu malu dan gengsi menggunakan JKN. Meskipun mampu membayar sendiri, tapi kalau sudah difasilitasi oleh negara, kenapa tidak dimanfaatkan?,” pungkas Maya.**